Riyadloh
"Orang yang mempunyai ilmu dengan diriyadlohi dan tidak diriyadlohi itu hasilnya beda. Riyadloh yang paling utama adalah istiqomah." Dawuh Mbah Yai Mahrus Ali. Makanya dulu pas mondok di kediri, saya melihat para santri-santri senior banyak yang riadloh. Seperti puasa "nahun", puasa "ndalalil", dan ada juga yang puasa "ngerowot" dan model-model tirakat yang lain. Satu lagi yang masih dipertahankan dalam tradisi santri yaitu tradisi tidak pulang. Seingat saya, dulu ketika ada santri yang datang, untuk tahap awal mereka gak boleh pulang sampai minimal tiga tahun dulu. Di antara yang menekankan itu adalah Si Mbah Kyai Ahmad Mahin Toha (setahu saya seperti itu karena saya dulu nyantrinya di pondok Darussallam). Jadi santri boleh pulang minimal pas tamat ibtida'. Ada juga cerita, saat itu santri yang nahun sampai khatam amriti (berarti tiga tahun tidak pulang), pas ijazahan sama Mbah Yai Idris Marzuqi allohu yarham ditantang, " sinten sing pu