Mari Membaca; Mari Menjemput Kesadaran
Saya pernah sowan ke salah satu Kyai yang sangat dikenal kealimannya di daeerah Kediri. Waktu itu pas sowan habis lebaran, saya ditemui di teras "ndalem", beliau cerita banyak hal mengenai ilmu dan dunia kepesantrenan. Salah satu yang saya tangkap dari penjelasan beliau waktu itu ialah, perhatiannya dan keinginannya untuk mengembangkan bidang literasi kepesantrenan. Pasalnya, dalam konteks keilmuan Islam, tidak dipungkiri lagi bahwa yang mempelajari dan menekuni ilmu-ilmu islam klasik (turats) secara mendalam adalah mereka yang belajar di pesantren salaf. Meskipun demikian, merupakan fakta yang sangat mengejutkan bahwa kesadaran literasi teman-teman santri sangatlah minim. Biasanya, mereka yang hanya mondok di pesantren saja tanpa melanjutkan ke dunia akademik, apalagi jika disertai cara pandang yang eksklusif, tentu akan sulit sekali berkembang, dalam arti kurang mampu memberikan gagasan-gagasan yang kreatif yang dihasilkan dari pemahaman terhadap turats. Khususnya dalam be