Di suatu kafe, ada seorang gadis kecil, bersepatu mungil, kerudung merah yang cantik dengan sebuah balon di tangan kirinya, datang menghampiriku yang sedari tadi duduk sendirian. Aku tahu maksudnya-- dan kalian yang ngafe di beberapa tempat di kawasan Kairo pun pasti tahu apa maksudnya. Kadang anak kecil, ibu-ibu, atau seorang tua renta. Setahuku, kebanyakan mereka adalah dari kalangan perempuan. Mereka tidak menuntut banyak. Cukup satu le (kurang lebih satu ribu rupiah) atau dua le saja dari pengunjung kafe, mereka sudah senang, dan segera beranjak pergi dari hadapan kalian. Lalu anak kecil tadi, awalnya saya gak mau kasih. Dia terus memelas, sambil mengucapkan kata-kata yang menyedihkan. Saya tetap gak mau ngasih, dia pun pergi. Setelah beberapa langkah dia menjauh, saya pun memanggilnya kembali. Ya, setiap kali mendapatkan moment seperti itu, saya harus berdamai dengan diri saya sendiri: menyelesaikan persoalan dilematis. Satu sisi, tidak senang dengan perbuatan yang ia lakukan: