Sepuluh tahun terakhir saya jarang kumpul bareng dengan keluarga, khususnya ibu. Kalau sama ayah masih mending, beliau pegang hp, masih gadgetan, punya FB, IG, WA dan dulu, dulu sekali, beliau juga sempat twiteran. Jadi kalau butuh apa-apa ya tinggal chat. Bahkan kadang kita seringkali berbagi poto cangkir kopi, gorengan, atau suasana warung kopi: pertanda sudah ngopi, atau sekedar mengingatkan bagi yang belum ngopi. Tapi kalau ibu, tidak. Beliau gak pegang hp, da sulit memang kalau diajak belajar main hp. Setahu saya ibu itu tipenya pendiam. Dulu kalau sambang pondok, sesekali nanya kabar, dan nanya gimana keadaan dan kebutuhan adik, setelah itu ya sudah. Itu saja. Tak jarang saya mendengar cerita teman-teman yang pingin mondok di sana, atau kuliah di sana, terus gak kesampaian gara-gara gak diizinin sama ibunya. Alasannya hampir sama, katanya "gak mau jauh-jauh". Tapi kalau saya beda, dari dulu kalau pingin kamana saja ibu pasti selow. Gak pernah "menggaki", apal