Di Balik Hening


Ada yang diam-diam 

membuntuti malam

dan riang, mengepung

waktu yang berburu

sisa-sisa harapan: 

dingin.


Hidup memang dingin

samar tapi menahan


Kau boleh saja berkata tidak

dengan memilih acuh dan

bodo amat

saat media-media dipenuhi

peperangan, meriam, darah

dan potongan tubuh manusia  


Hidup ini dingin

ia tak begitu terang

bisa saja ia tiba-tiba

memadamkan api


atau bahkan, tak segan

menyembunyikan cahaya

lalu manusia saling berebut

curiga, kuasa dan fatamorgana









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Memoir Februari- Mei

Hapuslah Kesedihanmu

Apakah Agama itu Sederhana?