Anonim

Di musim panas ini

Aku senang duduk di balkon Sendirian

Menunggu angin

Menemani kopi sampai tengah malam


Sambil mencari alasan yang tak kumengerti

Mengapa aku harus menulis puisi

Menyusun kata setiap hari

Untuk aku renungkan seorang diri


Barangkali harus beginilah hidupku

Sejak kecil dulu

Seperti yang dikatakan ayah padaku

Tak ada kesepian yang akrab dengan buku


Dan puisi memang terlahir dari buku kehidupan 

Kata yang berkejaran dengan arti dan kesadaran

Walau diam-diam aku kesal mengapa aku begitu mudah untuk mencintai

Pada kesunyian dan kesetiaan yang menyuruh aku tidak peduli


Sampai kapan engkau 

Akan bosan membaca puisi-puisi itu

Yang terucap dalam bibirmu begitu saja

Tanpa makna tanpa penafsiran yang pasti darimu.















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Memoir Februari- Mei

Hapuslah Kesedihanmu

Apakah Agama itu Sederhana?