#
Engkau hanyalah kalimat yang ingin aku lupakan
Yang sengaja aku biarkan berjalan sendirian
Untuk sekedar aku ingat
Dan menjadi kumpulan paragraf dalam catatan harian
Entahlah betapapun aku mendiamkanmu
Engkau tetap saja masuk kedalam tubuhku
Mencuri napas aku diam-diam
Lewat aroma kopi yang membuatku ketagihan
Untuk kembali ke kafe dan menamani kesepian yang sama
Adakah yang tak keruh dalam kehidupan yang fana ini?
Entahlah
Bukankah kita percaya
Selama ada cahaya
Titik terang pasti akan datang
Dan aku akan terus berdoa
Semoga kelak kita akan menjadi buku
Berisi huruf yang dipertemukan
Kalimat yang tak singkat
Atau sejarah yang diceritakan
Dan kini yang ingin aku lakukan adalah belajar dari perjuangan
Seperti hujan yang memeluk bumi agar tak merisaukan mendung
Dan matahari yang bergegas membangunkan ibu pagi-pagi sekali
Untuk segera menyiapkan seragam sekolah, sepatu dan kotak sarapan
yang tak pernah peduli saat aku diejek teman-teman karena tak pandai menghapal pelajaran
Tapi tetap merelakan untuk menjadi sajak dan harapan
Yang tersimpan rapi dalam saku seorang penyair tua
Yang terus menulis senyuman di masa depan.
Komentar
Posting Komentar