Yang Sebatas Cemas

Pada sebuah malam 

ada cemas yang berjalan dengan gegas

Saat kutatap perempuan setia 

yang rela aku sebut sahabat


Sampailah aku pada ketakutan:

relakah sang waktu

jika suatu saat nanti

ia didekap kehilangan?


Atau biar aku menjadi pohon beringin

yang diam membisu di halaman rumah

melihat kau bahagia begitu saja

mengukir kata-kata selain kita


Entahlah, yang ingin kulakukan kini

menunggu kecemasan ini berhenti.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Memoir Februari- Mei

Hapuslah Kesedihanmu

Apakah Agama itu Sederhana?