#
Sungguh aneh menjadi kita, manusia.
Sejarah katanya untuk memekarkan daun kasih mengukuhkan akar sejati Tapi di depan cermin semu yang kita rindu sebatas belenggu
dan berulang kali kursi-kursi pengabdian menjadi karib atas kepentingan pribadi
saat ini aku ingin berlatih menjadi sungai saja
yang setia pada ricik doa, dan terima menatap arus yang kau obok-obok dengan tangan kudusmu itu.
semakin kudekati duka ini
kubiarkan isak beringsut pergi
menuju pagi yang dihadiahkan setiap hari
memang tak ada hening yang abadi, pikirku.
Bagiku malam hanya sekedar aku yang menangisi masa lalu
kata-kata sederhana yangterlahir
untuk membenci sajak-sajak palsu,
yang biasa mengurung wajah semesta
di balik dinding besar bernama kenestapaan.
sudahlah, benci dan damai sama saja
ia hanyalah hujan yang terkadang lupa
bahwa untuk dikenang, cukup ia menjatuhkan diri
demi membasuh air mata bumi
dalam tugas-tugas abadi.
11.04.19
Komentar
Posting Komentar