Yang Disangka Gila


Suatu kali Malik bin Dinar memasuki pemakaman Basroh, disana dia bertemu Sa'dun Majnun rodliyalloh 'anhuma.


Malik bin Dinar bertanya: "Bagaimana keadaanmu saat ini duhai Sa'dun? "


Sa'dun menjawab, " Wahai Malik, menurutmu bagaimanakah keadaan orang yang setiap waktunya memikirkan bahwa ia akan melakukan perjalanan yang sangat panjang, tapi masih belum memiliki bekal dan persiapan, padahal kepada Tuhan yang Maha Adil ia akan dihadapkan? "


Lalu Sa'dun pun menangis sejadi-jadinya. 


Melihat itu Malik bin Dinar bertanya: " Apa gerangan yang membuatmu menangis? "


" Sungguh demi Alloh, aku tidak menangis karena mengaharapkan dunia atau cemas terhadap kematian. Tapi aku menangisi umur yang berlalu tanpa amal kebaikan, perjalanan yang masih jauh sedangkan bekal yang sangat sedikit, serta balasan yang teramat pedih. Dan aku pun belum tahu apa yang akan terjadi setelah ini, apakah aku akan menuju surga ataukah neraka." jawab Sa'dun.


Mendengar itu, Malik bin Dinar berkata: "Sungguh yang kudengar ini adalah kalam kebijaksanaan." 


"Tapi kata oang-orang kau ini orang gila." Lanjutnya.


Sa'dun: " Berarti engkau telah tertipu, sama seperti mereka, para budak duniawi itu. Mereka telah menyangkaku gila, padahal tidak ada kegilaan pada diriku melainkan cinta kepada Tuhanku telah bercampur dengan hati beserta organ-organ dalam diriku. Cinta ini telah mengalir deras ke dalam jantung, tulang dan darahku. Demi Alloh, kini aku sedang dimabuk cinta."


28 Desember 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Memoir Februari- Mei

Hapuslah Kesedihanmu

Apakah Agama itu Sederhana?