Malik Bin Dinar


MALIK BIN DINAR

Empat jaman lagi pagi menjadi
terang. Tak ada kata tak ada kehidupan. Aku berbaring sendiri di pojokan kamar, terkepung oleh hening, dan pelukan buku tak beraturan.

Benarkah sepi menandakan perhentian. Orang-orang tidur di malam hari
sebagai bukti: Hidup selalu berisi
gerak-gerik yang terbatas
dan kemauan yang tak kunjung puas.
Ahli dunia tak punya waktu yang lumrah,
di mata kehidupan nafsu angkara selalu bertingkah semenah-menah

seolah-olah dirinya paling gagah.
Apa yang kita inginkan sebenarnya
dalam kehidupan? Seperti partikel-partikel kecil, sejarah merangkum enksistensi

manusia, yang terlibat dalam rentetan kejadian besar: arah petunjuk Tuhan, pertumpahan darah atau kefanaan. Malik bin Dinar
mengartikan kehidupan melalui watak

yang paling sederhana. Yang terpenjara
oleh dunia, akan meninggalkan
semesta tanpa merasakan buah
termanis dalam kehidupan: mengenal Tuhan.
2019

📷 Suatu siang di area masjid Azhar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Memoir Februari- Mei

Hapuslah Kesedihanmu

Apakah Agama itu Sederhana?