Kata

Saat dedaunan tampak hijau segar

Ia sedang berpura-pura

bagaimana mungkin kerinduan

tak membakar dirinya sendiri

Layu, jatuh dan terinjak-injak


Saat singa mengaung sedemikian perkasanya

Ia sedang berpura-pura

Bagaimana mungkin pengakuan cinta

Terlihat gagah dan memaksa di hadapan kekasihnya

Ia hanya akan merintih sepanjang siang dan malam


Ketika gunung terlihat megah dan membiru

Ia sedang berpura-pura

Bagaimana mungkin rasa takut akan perjanjian

Tak mengukir jurang-jurang kesedihan


Ketika petani cukup kenyang menikmati hasilnya

Ia sedang berpura-pura

Bagaimana mungkin seorang kekasih

Cukup senang menikmati buah

Yang tak ditanam sendiri oleh kekasihnya


Ketika bayi menangis saat dilahirkan

Ia sedang berpura-pura

Bagaimana mungkin keyakinan

Akan pertemuan, tak merelakan

Takdir berjalan di bumi kenestapaan.


Cairo, Februari 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Memoir Februari- Mei

Hapuslah Kesedihanmu

Apakah Agama itu Sederhana?