Catatan

Suatu kali, Sa'dun al-Majnun menghadiri sebuah halaqoh yang dipimpin oleh Dzunnun al-Mishri rodliyalloh 'anhuma, beliau berkata: Wahai Dzunun, Kapankah hati mampu memiliki kekuasaan, padahal ia tak lebih dari sekedar tawanan?"


Mendengar itu, Dzunnun menyenandungkan sebuah syair:


Ketika ia mendekat dan berbisik dalam hati

Saat itulah hanya Dia yang terlihat dalam diri


Mendengar itu sontak Sa'dun menjerit sekencang-kencangnya, lalu terjatuh pingsan. Setelah siuman, dia menyenandungkan sebuah syair:


Sungguh tiada kebaikan selain mengadu kepada yang mengerti

Dan sepatutnya itu kulakukan bila tidak ada kesabaran lagi.


"Astaghfirullohal'adzim, la haula wa la quwwata illa billah."


Sa'dun berkata lagi: " Duhai Abal Faidz, sesungguhnya ada diantara hati yang memohon ampun kepada Allah Swt sebelum ia melakukan kesalahan."


Dzunnun membalas: " Benar sekali, hati yang seperti itulah yang akan mendapat pahala sebelum ia melakukan ketaatan. Mereka itulah kaum yang hatinya diterangi dengan cahaya 'ruhul yaqin'."


Dan Sa'dun pun mengakhiri:


"Alloh Swt telah memberi wahyu kepada salah seorang Nabi: Berikan dirimu padaku seutuhnya, maka akan aku berikan diriku padamu. Dan katakan kepada hamba-hambaku yang ta'at, jika mereka tidak taat kepadaku, maka hendaknya mereka tidak diri dariku!"


~Uqolaul majanin hal-118


18.12.18

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Memoir Februari- Mei

Hapuslah Kesedihanmu

Apakah Agama itu Sederhana?